Bersyukur menjadi pemimpin?

0
Thursday, September 19, 2013
Tadi pagi gw liat walikota yang baru saja terpilih melakukan sujud syukur di tv, ini aneh menurut gw, loh kenapa?
Ya soalnya apa yang beliau syukuri sebenarnya? kemenangannya dari calon yang lain? terpilihnya sebagai ketua? memangnya menjadi pemimpin itu seharusnya disyukuri? karena menurut gw, menjadi pemimpin itu bukan sesuatu yang diminta apalagi dibangga-banggakan, amanah dan tanggung jawab yang dipikul pun menjadi lebih berat, sedangkan kita sendiri belum tentu bisa menjaga amanah internal keluarga, maka dari itu dibutuhkan kecakapan dan hati yang selalu berpegang teguh kepada kebenaran.

Jadi teringat salah satu tweet yang gw baca waktu itu kurang lebih seperti ini, "di negeri ini orang yang mampu memimpin malah tidak mau mencalonkan, sedangkan yang tidak berlomba-lomba". Mungkin dengan alasan seperti amanah yang lebih berat, waktu yang akan tersita, dan kekerasan politik itu sendiri. Politik, sesuatu yang tidak gw pahami, terlihat kejam karena ia dapat memutarbalikkan fakta; yang benar menjadi salah yang salah menjadi benar dan praktik meng"halal"kan lainnya.

Contohnya, salah satu tokoh yang gw anggap mampu dan memang terbukti telah memberikan manfaat kepada sesama justru malah tidak mau mencalonkan dan mengajak untuk selalu mendoakan mereka yang bertugas mengatur negeri ini.
Tapi ya itulah politik. titik.

About the author

Menikmati setiap sentuhan pada lubang di antara ke dua mata.

0 comments :